3 Tips Menjalin Komunikasi Dengan Anak Agar Hubungan Semakin Erat
Berkomunikasi dengan si kecil memang gampang-gampang susah, lagipula jika usianya masih lumayan kecil. Anda mesti tahu teknik terbaik guna komunikasi dengan anak agar ia mengerti. Tak melulu itu, hubungan antara orangtua dan anak pun sangat diprovokasi oleh teknik berkomunikasi kita , lho. Lalu, bagaimana strategi terbaik guna komunikasi dengan anak?
Ada 3 hal urgen yang mesti diacuhkan orangtua guna menjalin komunikasi dengan anak, antara lain:
1. Tunjukan bahwa Anda tidak jarang kali mendengarkannya
Bagaimana kita menghadapi anak yang mengisahkan keluh kesahnya di sekolah? Apakah kita menanggapinya seraya lalu atau duduk sebentar memperhatikan pembicaraannya?
Ya, memperhatikan pembicaraan anak tidak saja sekadar menanggapi pembicaraannya saja. kita perlu menyerahkan perhatian secara jasmani dan pun menunjukkan emosi. Hal ini akan memunculkan kesan pada anak bahwa kita peduli padanya.
Cara guna menunjukkan eksistensi Anda ketika si kecil berbicara ialah menatap kedua matanya, memegang tangannya, atau menanam tangan kita di pundak atau lututnya. Saat Anda mengerjakan ini, luangkan masa-masa dan hentikan kegiatan yang Anda kerjakan sejenak untuk konsentrasi pada si kecil.
2. Berikan tanggapan setelah berlalu bercerita
Menjadi pendengar yang aktif, mewajibkan Anda menyerahkan tanggapan ketika si kecil berbicara. Sekaligus, meminta anak mengisahkan lebih jelas atau mengulangi unsur tertentu yang tidak kita pahami. Menunjukkan ketertarikan Anda ketika anak bercerita, bisa Anda kerjakan dengan sekian banyak cara, seperti:
- Menganggukan kepala sebagai tanda Anda memahami pembicaraannya
- Mengeluarkan ucapan-ucapan pendek, “jadi begitu…”
- Mengulangi pulang dua atau tiga kata terakhir yang dibacakan anak guna mempertegas ceritanya
- Mengucapkan “terus…” memberi tanda anak untuk menyatakan lebih banyak
3. Ajukan sejumlah pertanyaan
Selain mengindikasikan perhatian, Anda barangkali perlu menanyakan sejumlah pertanyaan. Pertanyaan yang kita ajukan tidak saja sekadar basa-basi. Namun, menolong anak untuk menambah pemahaman dan kemampuannya berpikir.
Namun, tidak boleh ajukan sekian banyak pertanyaan sekaligus. Biarkan anak membalas pertanyaan satu per satu. Bila pertanyaan tidak perlu keterangan lebih, hindari mengemukakan pertanyaan yang tidak dapat dijawab anak, terutama tentang pemecahan sebuah masalah yang lumayan sulit.
Hal-hal yang mesti dihindari ketika berkomunikasi dengan anak
Saat kita belajar menjadi pendengar yang baik guna anak sekaligus berjuang meningkatkan hubungan anak dengan orangtua yang erat, ada sejumlah hal yang mesti kita hindari, seperti:
- Tidak mencukur pembicaraan anak. Biarkan anak melengkapi ceritanya sampai selesai. Jika tidak, sikap kita yang mencukur pembicaraannya ini dapat memancing kekesalan anak pada Anda.
- Perhatikan kembali perkataan Anda. Meski kita hari tersebut sedang bad mood, tidak boleh sampai evolusi emosi ini menciptakan Anda menerbitkan nada bicara tinggi, ketus, atau bahkan memarahinya. Jadi, Anda mesti tetap mengendalikan emosi dan dapat menyesuaikan emosi dengan keadaan pembicaraan.
- Tidak membebankan anak untuk membalas semua pertanyaan Anda. Pertanyaan yang kita tanyakan tidak semuanya dapat dijawab oleh si kecil. Jangan kecewa, Anda barangkali perlu memberinya sejumlah pilihan mana yang sangat sesuai untuk membalas pertanyaan tersebut.
- Jadi misal yang baik. Komunikasi baik yang Anda lakukan pada anak, pun harus Anda lakukan pada anggota family yang lain, pada pasangan atau saudaranya yang lebih tua. Bagi apa? Perlu kita ketahui bahwa anak-anak ingin belajar dan meniru tidak sedikit hal dari orangtuanya. Jika kita jadi misal yang baik, anak pun akan mengekor sikap baik Anda.
0 Response to "3 Tips Menjalin Komunikasi Dengan Anak Agar Hubungan Semakin Erat"
Post a Comment