Si Kecil Sering Memukul Dirinya Sendiri Saat Kesal & Menangis ? Tenangkan Dengan 4 Langkah Ini

Kepolosan anak-anak pasti menciptakan Anda gemas. Namun, ketika ia mulai merengek dan menangis, Anda tentu gerah melihatnya. Apalagi andai anak suka memukul orang beda bahkan dirinya sendirinya saat ia kesal. Hal ini pasti menciptakan Anda khawatir. Apakah normal andai anak mengerjakan tindakan ini? Apa yang mesti dilaksanakan orangtua untuk mendinginkan anak? Cari tahu jawabannya lebih jelas pada pembahasan berikut.


Normalkah andai anak suka memukul dirinya sendiri?

Hampir mayoritas anak yang sedang tantrum bakal memukul, menggigit, dan membenturkan kepalanya pada sesuatu. Saat kita kesatu kali mendapati si kecil mengerjakan hal ini, Anda tentu sangat kaget. Sebenarnya perbuatan ini umum dilaksanakan anak-anak.

Ketika anak telah mulai tumbuh, ia bakal menjelajahi lingkungan dan tahu apa yang diperlukan atau diinginkan. Namun, anak belum dapat menyampaikan urusan ini. Mungkin ia hanya dapat menunjukkannya dengan gerak tubuh atau pun memberi tahu dengan ucapan-ucapan yang tidak jelas.

Ketidakmampuan tersebut menciptakan anak stres dan frustrasi. Akibatnya, si kecil bakal memukul dirinya sendiri sebagai teknik untuk mengungkapkan rasa kesal.

Di samping itu, anak suka memukuli dirinya sendiri juga dapat terjadi ketika ia merasa sakit dan tidak nyaman. Misalnya, ketika si kecil terpapar infeksi telinga tengah. Telinganya yang sakit dan gatal bakal membuatnya menyentuh atau memukul telinganya.

Yang butuh Anda perhatikan ialah seberapa tidak jarang anak mengerjakan hal ini. Jika perilaku ini paling sering hadir tanpa penyebab yang jelas, bisa jadi besar anak memiliki fenomena sindrom spektrum autisme. Anak dengan situasi ini seringkali menunjukkan fenomena seperti memukul dagu, menggigit tangan, menempelkan wajah dengan lutut, memukul kepala, atau membenturkan kepalanya.

Namun, masing-masing anak tersebut berbeda. Masih ada tidak sedikit sebab beda yang menciptakan anak suka memukul atau menyakiti diri sendiri. Bila kita khawatir, konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak.

Bagaimana teknik menghadapinya?

Meski umum terjadi pada anak-anak, bukan berarti Anda tidak mempedulikan hal ini begitu saja. Saat sudah lumayan besar dan dapat berkomunikasi dengan baik, anak bakal meninggalkan kelaziman ini sebab ia memahami bahwa perbuatan ini bisa mencelakai dirinya.

Beberapa tahapan untuk menghentikan kelaziman anak suka memukul dirinya sendiri, antara lain:

1. Ketahui pemicunya

Jika Anda tidak jarang mendapati anak sering mengerjakan hal ini, kita patut curiga sejumlah hal yang memicunya. Anak dapat saja mulai tantrum ketika ia lapar, mengantuk, merasa sakit, kelelahan, atau ketika Anda tidak menghiraukan dirinya.

2. Hentikan gerakan tangannya yang mulai memukul

Saat ia mulai memukul tangannnya, Anda mesti cepat tanggap untuk menyangga gerakan itu. Dekati anak dan fokuskan perhatian kita padanya ketika berniat guna menghentikan gerakan tersebut.

3. Tenangkan anak dengan perkataan dan pelukan

Saat anak kesal atau merasa kesakitan, menyerahkan si kecil perhatian ialah kunci untuk mendinginkan dirinya. Di samping berada di dekatnya, Anda butuh memberikan ucapan-ucapan yang menciptakan dirinya tenang dan merasa aman. Tepukan di puncak kepala, pundak, atau bahkan pelukan barangkali diperlukan.

4. Tanyakan apa yang si kecil mau atau rasakan

Setelah membuatnya tenang, tahapan selanjutnya ialah meyakinkan apa yang membuatnya memukul dirinya sendiri. Memang susah untuk mengetahui apa yang diharapkan oleh anak, lagipula jika ia belum dapat berkomunikasi dengan lancar. kita perlu meneliti dengan baik gerakan tubuh, mulut, atau memperhatikan kembali suara si kecil dan menerka ucapannya dengan ucapan-ucapan lain yang serupa atau nyaris mendekati.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Si Kecil Sering Memukul Dirinya Sendiri Saat Kesal & Menangis ? Tenangkan Dengan 4 Langkah Ini"

Post a Comment