5 Langkah Cerdas Memberi Pengertian Pada Anak Apabila Ada Keluarga Atau Kerabat Meninggal

Kematian ialah hal susah untuk dibicarakan. Apalagi saat harus menjelaskannya pada anak-anak sewaktu terdapat orang terdekatnya yang meninggal dunia. Walaupun demikian, cepat atau lambat kita tetap mesti menyerahkan pengertian soal konsep kematian pada anak. Kematian dapat terjadi kapan saja pada orang-orang di sekitarnya, sampai-sampai Anda tidak akan barangkali terus-terusan menghindar saat anak bertanya “Om X pergi ke mana, sih, Bu?” atau “Ibu perginya lama, yah? Kapan pulangnya?” Lantas, bagaimana metodenya menjelaskan kematian pada anak?


Bagaimana teknik menjelaskan kematian pada anak?

Tanpa kita sadari, anak barangkali sudah tidak banyak memiliki cerminan tentang kematian. Misalnya dari kitab dongeng yang ia baca atau kematian hewan yang dilihatnya — entah di TV atau di sekitarnya. Namun, pasti ini tidaklah cukup. kita perlu menyatakan kematian untuk anak dengan lebih matang supaya ia dapat mempersiapkan diri dan bersedih dengan baik, saat suatu ketika nanti kematian datang mendekat orang terkasihnya.

1. Jelaskan dengan bahasa yang gampang dipahami

Banyak yang menyatakan kematian pada anak melulu sesederhana seperti, “Tante X lagi tidur” atau “Kakek sedang pergi lama.”

Sekilas, teknik ini dirasa tepat. Namun, ini dapat menimbulkan kesalahpahaman sebab cara beranggapan anak sangatlah sederhana. Anak-anak tahu bahwa orang yang sedang pergi atau istirahat akan dapat kembali. Itu sebabnya mereka bakal terus bertanya hingga rasa penasaran dan keingintahuan mereka terjawab — “Memang pergi ke mana? Sampai kapan? Kok aku nggak disuruh pergi? Kok tidurnya lama banget, sih?” dan seterusnya.

Padahal, kematian ialah suatu kejadian permanen. Tidak dapat diurungkan atau diperbaiki. Lambat laun, teknik penyampaian yang laksana ini bakal memupuk rasa penolakan dalam diri anak seiring ia meningkat besar. Ia tidak bakal percaya bahwa orang terkasihnya benar-benar telah tiada, dan pada kesudahannya ini dapat memicu depresi.

Untuk itu, jelaskanlah konsep kematian dengan opsi kata yang akrab, gampang dimengerti, dan singkat. Misalnya berikan definisi bahwa kematian menciptakan tubuh seseorang tidak dapat bermanfaat lagi, tidak bisa bergerak lagi, tidak bernapas, tidak bisa berkata atau makan.

2. Jangan hindari pertanyaan

Sangat normal bila anak terus bertanya tentang kematian, bahkan mengulang pertanyaan yang sama. Sebab anak membutuhkan waktu untuk mengetahui semua tersebut dan pun keadaan di sekitarnya. Jawablah dengan tenang dan tetap tunjukkan senyum Anda. Dalam peluang ini Anda dapat menjelaskan sekaligus menolong anak dalam menghadapi rasa kehilangan orang yang dicintainya.

Selain menyatakan apa tersebut kematian, Anda pun menjelaskan apa penyebabnya. Misalnya, kakek meninggal sebab kondisinya sudah paling tua atau sebab suatu penyakit. Beri tahukan bahwa tidak seluruh penyakit dapat mengakibatkan kematian, melulu penyakit parah yang telah tidak dapat diobati. Penyakit laksana batuk atau pilek yang sering dirasakan olehnya tidak akan mengakibatkan kematian karena dapat diobati dan sehat kembali.

3. Pahami respons anak

Kematian dapat menyebabkan trauma pada anak. Maka, berilah masa-masa pada anak untuk bersedih dengan metodenya sendiri. Setiap anak mengindikasikan respons yang bertolak belakang ketika Anda menyatakan apa tersebut kematian. Ada yang mengindikasikan perasaan sedih, diam, atau normal laksana biasanya. Bila anak kita menangis, usahakanlah menenangkannya.

Jangan biarkan ia sendiri terbenam dalam kesedihannya. Anda dapat mengatakan hal-hal yang menciptakan dirinya tenang. Katakan padanya kecil hati dan berduka ialah suatu yang normal. Berilah dia pelukan dan hapus air matanya. Pilih masa-masa lain guna melanjutkan penjelasan saat emosi anak telah membaik dan mereka sendiri yang mengawali pertanyaan.

Namun, tetap beri pemantauan dan simaklah apa juga yang dilaksanakan anak. Setelah mulai membaik, Anda dapat mengalihkan anak pada sesuatu yang disukainya. Jadi, anak tidak terus berlarut-larut dalam kesedihan.

4. Kembali ke kegiatan normal

Berduka ialah cara terbaik guna menyembuhkan rasa kehilangan. Bukan anak saja, kita juga dapat menunjukkan kesedihan Anda. Jangan hingga Anda tidak memikirkan kesehatan diri sendiri karena konsentrasi pada anak. Hanya saja, tidak boleh mengekspresikan kesedihan kita secara berlebihan sehingga menciptakan anak jadi merasa tak nyaman berada di dekat Anda. Ingat bahwa dirinya pun sama-sama kehilangan orang terkasihnya.

Jangan biarkan kesedihan menciptakan anak dan kita melupakan masa-masa makan, istirahat, dan pekerjaan lain yang seringkali dilakukan. Mencoba pulang beraktivitas seperti seringkali bisa menciptakan perasaan kita menjadi lebih baik dan tidak bakal terus terpuruk dalam kesedihan.

5. Hubungi dokter

Bila anak mengalami kendala untuk menerima kematian orang terdekatnya, laksana sampai mengganggu istirahat dan kegiatan lainnya, usahakan segera konsultasikan untuk dokter. Begitu pula dengan Anda, tidak boleh biarkan urusan ini terus terjadi dan dapat memengaruhi kesehatan jasmani dan mental Anda.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Langkah Cerdas Memberi Pengertian Pada Anak Apabila Ada Keluarga Atau Kerabat Meninggal"

Post a Comment