Plus & Minus Mengenalkan Makanan Padat Lebih Awal Pada Bayi

Selama di dalam kandungan, bayi menguras waktunya dengan tidur. Itulah sebabnya, bayi yang baru bermunculan mempunyai siklus istirahat yang berantakan. Mereka dapat terbangun di malam hari sampai-sampai menyita masa-masa istirahat orangtua. 

Nah, suatu penelitian mengindikasikan bahwa bayi yang diberi makanan padat lebih mula meningkatkan kualitas istirahat bayi. Jadi apakah strategi tersebut dapat dicoba orangtua dengan aman? Tunggu dulu, lebih baik simak penjelasannya inilah ini sebelum mencoba-coba.


Sebuah riset yang dilaksanakan oleh King’s College London meneliti pengaruh makanan padat pada kualitas istirahat bayi. Sebanyak 1.300 bayi dipecah dalam dua kumpulan yaitu bayi diberi ASI khusus selama 6 bulan dan bayi diberi ASI dan diberi makanan padat sekitar umur 3 bulan.

Kemudian, orangtua mengadukan bahwa bayi yang diberi makanan padat lebih mula bisa istirahat 15 menit lebih lama serta lebih jarang terbangun dan merasakan gangguan istirahat di malam hari dikomparasikan bayi yang diberi ASI ekslusif. Bayi yang istirahat 15 menit lebih lama, jadi punya ekstra waktu istirahat sekitar 2 jam per minggunya.

Namun, bolehkah bayi di bawah 6 bulan diberi makanan padat?

Meski riset tersebut mengindikasikan hasil yang terlihat menjanjikan, banyak berpengalaman yang tidak menganjurkan pemberian makanan padat guna bayi umur di bawah 6 bulan. Kenapa?

Perbedaan kualitas istirahat antara bayi yang diberi ASI khusus selama 6 bulan dengan bayi yang diberi makanan padat di umur 3 bulan tidak bertolak belakang jauh; hanya bertolak belakang belasan menit. Terlebih, orangtua mesti mempertimbangkan pulang kesiapan mental, sistem pencernaan pencernaan anak, dan asupan gizi anak.

Tidak seluruh bayi bakal siap santap makanan padat di umur yang lebih mudah, contohnya 4 bulan. Ada yang siap di umur 6 bulan atau pun yang lebih dari itu, khususnya bayi bermunculan prematur atau merasakan perkembangan yang lambat.

Kenapa bayi di bawah 6 bulan jangan diberi makanan padat?

Memberikan makanan padat lebih awal, dapat menyebabkan bayi gampang tersedak. Makanan padat yang masuk ke mulut tidak akan dapat dicerna dengan aman, lagipula posisi tubuh mereka yang belum dapat duduk tegak atau mengusung kepala mereka.

Di samping itu, menyerahkan makanan padat bayi yang lebih muda juga dapat meningkatkan risiko obesitas pada masa anak-anak. Saat anak mempunyai obesitas, kualitas hidupnya jadi menurun. Risiko penyakit kronis laksana diabetes, sindrom metabolik, atau penyakit jantung pun mengancam masa mendatang anak.

Natalia Stasenko, berpengalaman gizi dari New York berpendapat, “Bangun di malam hari ialah perilaku normal pada bayi dan ia bakal menyesuaikan dengan sendirinya.”

Dibanding menyerahkan makanan padat lebih mula yang paling berisiko, orangtua butuh memilih teknik lain untuk menambah kualitas istirahat anak dengan teknik yang lain. Misalnya dengan mengetahui bagaimana teknik menenangkan bayi, memperhatikan sekian banyak  hal yang menyokong kenyamanan istirahat bayi, atau tidak jarang menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi untuk membetulkan ritme sirkadian bayi — yakni jam biologis tubuh yang menata siklus bangun dan tidur.

Selain menjangkau usia 6 bulan, menilai masa-masa yang tepat untuk anak mulai santap makanan padat juga dapat Anda lihat tanda-tandanya. Anak yang siap santap makanan padat dapat membuat gerakan mengunyah, bukan lagi mendorong makanannya terbit dari mulut, mempunyai kendali kepala yang baik, dan dapat duduk dengan tegak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Plus & Minus Mengenalkan Makanan Padat Lebih Awal Pada Bayi"

Post a Comment