10 Tipe Anak Yang Butuh Menjalani Play Therapy, Berikut 6 Fungsinya

Anak-anak paling suka bermain. Di samping memuaskan rasa hendak tahu, anak juga dapat belajar sekian banyak  hal lewat permainan. Di samping itu, bermain pun menawarkan sekian banyak  manfaat lainnya guna tumbuh kembang anak Itulah mengapa bermain pun dapat dijadikan sebagai perawatan guna anak-anak berkebutuhan khusus. Metode ini dikenal dengan terapi bermain (play therapy). Namun, anak-anak dengan situasi apa saja yang dianjurkan mengikuti terapi ini?


Manfaat terapi bermain guna anak

Anak berkebutuhan khusus lazimnya mengalami kendala untuk melakukan kegiatan yangbisa dilaksanakan anak beda dengan mudah. Namun, situasi ini tidak jadi penghalang untuk anak untuk dapat beraktivtas dan berinteraksi dengan teman-teman seusianya.

Untuk mengatasinya, seringkali dokter anak, dokter spesialis kejiwaan anak, atau psikolog bakal merekomendasikan terapi bermain atau play therapy. Ada tidak sedikit manfaat play therapy guna anak, antara lain:
  • Mengembangkan rasa percaya diri anak pada kemampuannya
  • Menumbuhkan empati, rasa hormat, dan menghargai orang lain
  • Meningkatkan keterampilan untuk mengendalikan diri dan kemampuan sosial
  • Belajar guna mengekspresikan emosi dengan teknik yang sehat
  • Mengasah keterampilan untuk memecahkan masalah lebih baik
  • Melatih anak guna bertanggung jawab atas perilakunya
  • Seperti namanya, terapi dilaksanakan dengan sekian banyak  permainan anak, mulai dari bermain boneka, merangkai balok, menggambar, mewarnai, bermain perangkat musik, dan permainan lainnya.

Anak-anak yang direkomendasikan guna ikut terapi ini

Play therapy sering dipakai sebagai perawatan anak-anak yang merasa tertekan, hidupnya sarat stres, atau memiliki situasi medis tertentu. Anak-anak yang memerlukan terapi ini, meliputi:
  • Anak-anak yang ditelantarkan orangtua
  • Anak yang orangtuanya bercerai dan hidup terpisah.
  • Memiliki penyakit kronis, gangguan kecemasan, penyakit ADHD, stres, atau depresi
  • Anak yang cacat dampak luka bakar, penyintas kecelakaan, dan/atau mempunyai cacat bawaan lahir, laksana tuli, buta, atau bisu.
  • Mengalami gangguan belajar laksana disleksia
  • Anak yang prestasi akademisnya buruk sebab satu dan beda hal
  • Anak yang merasakan trauma dampak kecelakaan, kekerasan dalam lokasi tinggal tangga, korban bencana alam, atau korban kekerasan seksual.
  • Mengalami kesedihan atau kecenderungan depresi sesudah ditinggal orang yang disayanginya.
  • Anak yang memiliki takut dan unik diri dari dunia luar.
  • Anak yang ingin bersikap agresif, sulit diatur, dan susah mengendalikan emosi.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "10 Tipe Anak Yang Butuh Menjalani Play Therapy, Berikut 6 Fungsinya"

Post a Comment