4 Prinsip Yang Wajib Dimiliki Orangtua Dalam Mendidik Remaja

Remaja menjadi masa di mana anak merasakan peralihan usia. Di umur ini, ini orangtua butuh pintar-pintar menyerahkan pengarahan supaya anak tak salah langkah. Berikut sekian banyak  tips arif dalam membimbing serta mendidik anak remaja kita di rumah.

Tips mendidik anak remaja

1. Jadilah pendengar yang baik

Di umur remaja seringkali anak mulai mengalami sekian banyak  gejolak dalam dirinya, dari masalah pubertas sampai pergaulannya. Ada tidak sedikit hal yang mungkin hendak disampaikannya guna sekadar bertanya atau mengutarakan sekian banyak  kegelisahan dan pertanyaan yang hadir dalam pikirannya.

Untuk itu, orangtua mesti menjadi pendengar yang baik untuk putra-putrinya. Jangan hingga anak malah mencari pelampiasan beda yang negatif melulu karena merasa tidak didengar dan tidak punya rekan bicara. Selain tersebut percayalah, dengan menjadi pendengar, anak pun akan mengerjakan sebaliknya saat Anda yang berkata atau memberi saran.

2. Hormati privasi anak

Orangtua tidak jarang kali memandang hal anak ialah urusannya juga. Hal ini memang berlaku ketika anak masih kecil. Akan tetapi, saat anak beranjak remaja, orangtua perlu mengetahui bahwa anak mulai mempunyai urusannya sendiri.

Seiring dengan pertambahan usianya, orangtua terkadang tak sempat bahwa anak pun mempunyai privasi. Kamar dan telepon genggam tergolong bagian dari privasi anak yang usahakan tidak dicampuri. Jangan lagi asal membuka ponsel anak kita tanpa seizinnya melulu karena penasaran dengan siapa ia chatting tiap harinya.

3. Sepakati aturan-aturan penting

Menyepakati aturan urgen adalahhal yang perlu dilaksanakan antara anak dan orangtua. Saat remaja, kita tak lagi dapat mengaturnya dengan mudah. Bahkan anak terkadang lebih suka menguras waktu bareng teman-temannya di luar ketimbang di rumah.

Untuk itu, Anda butuh membuat sekian banyak  kesepakatan penting. Misalnya kembali tidak boleh lewat dari jam 8 malam atau tidak boleh mengisap rokok dan minum alkohol. Usahakan untuk menciptakan kesepakatan yang kita dan anak setujui. Ketika anak menyepakatinya maka ia bakal mempunyai tanggung jawab dan tidak merasa darurat dalam menaatinya.

Kuncinya ialah memberi pengertian mengapa aturan itu diterapkan. Jadi tidak boleh cuma tidak mengizinkan dan memarahi anak, namun perlakukan anak layaknya orang dewasa yang dapat diajak diskusi.

4. Jadi teladan yang baik

Merupakan urusan yang wajar ketika orangtua mempunyai harapan guna anak-anaknya. Oleh sebab itu, beri tahu dan beri misal nyata tentang harapan kita padanya. Misalnya bercita-cita anak berperilaku baik dan selalu membantu orang, belajar dengan giat, dan sederet asa lainnya. kita sendiri sebagai orangtua pun harus dapat mencontohkan sikap-sikap itu sebagai tolak ukur anak.

Meski ia barangkali merasa tidak sedikit dituntut, anak jadi dapat lebih memilah mana sikap yang usahakan dilaksanakan dan mana yang tidak.

Subscribe to receive free email updates: