Beberapa Dampak Buruk Pada Anak Jika Anda Sering Banding-bandingkan Dengan Anak Lain

Bagi anak-anak, tiada hari tanpa berulah. Bermain, berlari, terjatuh, lantas menangis, itulah anak-anak. Bagi masalah kecil ini, Anda tentu memakluminya. Namun, ketika anak memukul atau menggigit temannya sampai menangis, Anda pasti perlu menasehatinya. Sayangnya di sela-sela kata nasihat, barangkali Anda pernah sesekali mencocokkan anak dengan anak lain.

“Kenapa anda nakal banget, sih? Lihat tuh si Budi rekan kamu, tenang dan nggak nakal!” Pasti pernah, kan? Sebenarnya, menasehati dengan mencocokkan anak dengan orang beda itu, boleh atau tidak? Yuk, simak apa efeknya pada pembahasan berikut ini.


Kenapa orangtua sering mencocokkan anak?

Kecenderungan orangtua guna membanding-bandingkan anaknya sendiri dengan anak orang beda (atau bahkan saudara kandung si anak tersebut sendiri) sebenarnya berangkat dari naluri insan paling dasar.

Manusia memang tidak pernah lepas untuk mencocokkan sesuatu dengan yang lain. Ini sejatinya adalahcara beranggapan yang rasional untuk dapat mengetahui dan memisahkan mana yang baik dan buruk. Suka atau tidak suka, seluruh ini terjadi di bawah alam bawah sadar Anda.

Itu mengapa orangtua tidak jarang kali “keceplosan” mencocokkan anaknya dengan teman-teman sepantarannya, dengan tujuan supaya anak dapat berubah jadi individu yang lebih baik lagi sesudah diberi “contoh”.

Namun walau wajar dan telah biasa, apakah teknik seperti ini baik bikin anak?

Efek mencocokkan anak dengan anak lain

Membandingkan anak dengan temannya mungkin dapat memberikan dirinya cerminan bagaimana seharusnya mereka bersikap. Jika nasehat laksana ini ditanggapi secara positif oleh anak, ia bakal termotivasi untuk mengolah dirinya jadi lebih baik.

Namun, melulu sebagian kecil anak yang menanggapi nasihat orangtua dengan teknik demikian. Anak-anak tidak suka menerima kritikan, pun belum begitu memahami bagaimana mesti merespon kritikan.

Terlebih walau terdengar pahit, nyatanya tidak seluruh orangtua bakal menindaklanjuti “perbandingan” itu dengan penyelesaian nyata untuk menuntun atau mendidik anak mereka agar lebih baik lagi.

Kemungkinan terjelek yang bakal terjadi pada anak andai Anda tidak jarang membandingkannya, antara lain:

1. Anak meragukan dirinya sendiri

Hanya dengan terus mencocokkan tanpa benar-benar memberikan peluang untuk mereka membetulkan diri lambat laun akan menciptakan anak ingin meragukan dirinya sendiri. Terutama begitu tahu terdapat orang beda yang lebih unggul dari dirinya.

Anda dapat membantu anak pulang menjadi orang yang lebih baik tanpa mesti membanding-bandingkan dirinya. Caranya lumayan dengan memberi tahu apa yang seharusnya ia kerjakan dan terus membimbingnya agar dapat berubah.

Jangan melulu berhenti di “Tuh liat kakak anda jago matematika!”, namun lanjutkan dengan “Memang anda sedang kendala di topik apa? Mungkin ibu atau bapak dapat bantu, atau mohon si kakak guna ajarin anda supaya lebih ngerti?”

2. Anak merasa cemburu

Siapa bilang cemburu melulu terjadi pasangan saja? Anak-anak juga dapat merasakannya. Saat kita terus mencocokkan dirinya dengan anak beda yang lebih baik, anak pasti jadi merasa cemburu sebab ada orang yang jelas-jelas “difavoritkan” oleh orangtuanya sendiri.

Kecemburuan yang terpupuk semenjak kecil tidak baik guna kesehatan jiwa anak sebab dapat memunculkan kebencian, permusuhan, atau kekecewaan mendalam baik pada diri sendiri maupun orangtua dan teman-temannya.

3. Anak jadi berpikiran negatif

Awalnya anak barangkali terpacu guna menjadi lebih baik. Namun andai Anda tidak pernah mengapreasiasi usahanya dengan terus mencocokkan anak dengan yang lain, ia jadi tidak pernah merasa bangga dan puas dengan apa yang dilakukannya. Ia bakal dirundung dengan benak negatif bahwa ia tidak bakal pernah sukses sebab terus khawatir dan fobia gagal. Akibatnya, ia jadi tidak percaya pada keterampilan dirinya sendiri dan semakin terpuruk.

4. Hubungan orangtua dengan anak jadi renggang

Terus menuliskan bahwa tidak jarang kali ada orang beda yang lebih baik daripada anak lama-lama dapat menimbulkan kesalahpahaman. Anak barangkali merasa dihina, disudutkan, tidak diperhatikan, dan tidak pernah didukung oleh orangtuanya sendiri guna menjadi individu yang lebih baik. Ia mungkin pun memandang bahwa kita tidak menyayanginya.

Emosi anak yang tidak stabil dapat meluap sebab ini sampai-sampai akhirnya Anda bakal langgangan beradu mulut dengan anak. Suasana kekeluargaan yang mestinya hangat malah memanas dan dapat merenggangkan hubungan anak dan Anda.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Beberapa Dampak Buruk Pada Anak Jika Anda Sering Banding-bandingkan Dengan Anak Lain"

Post a Comment