5 Cara Menghadapi Anak Yang Makannya Berantakan
Waktu santap sering kali menjadi momen pertarungan sengit antara ibu dan anak. Setiap kali si kecil merasa kenyang dan mulai bosan, anak seringkali akan memainkan makanannya sampai jatuh berserakan. Kalau kita perhatikan, si kecil justeru tampak senang melakukannya, sebenarnya Anda malah kesal dan mulai pusing tujuh keliling. Anda juga jadi bertanya-tanya, adakah teknik menghadapi anak santap berantakan tanpa butuh tarik urat? Tenang, intip trik jitunya inilah ini.
Kenapa anak suka santap berantakan?
Wajar saja bila Anda merasa jengkel saat menyaksikan makanan anak berceceran di mana-mana. Bagaimana tidak, makanan yang telah Anda buat sulit payah justeru terbuang sia-sia.
Hal ini lumrah terjadi pada anak yang belum berusia dua tahun. Pada fase ini, anak masih belum dapat mengendalikan gerakan tangannya sendiri guna mengambil, menyendok, atau mengawal makanannya tetap di dalam mangkuk. Akibatnya, buah hati kita dapat mengerjakan apa juga sesuka hatinya, tergolong melempar makanan.
Meskipun pada kesudahannya anak santap berantakan, sebenarnya Anda tak perlu cemas dulu. Ingatlah bahwa masing-masing ibu tentu akan merasakan fase ini, tidak saja Anda.
Justru, semakin tidak jarang anak santap berantakan, pertumbuhan motorik anak malah semakin terlatih, lho. Seiring berjalannya waktu, anak Anda bakal belajar mengendalikan tangannya sendiri dan berjuang makan dengan tertib.
Tips menghadapi anak santap berantakan
Jangan buru-buru tarik urat atau marah untuk si buah hati, ya. Ingat, ini adalahsalah satu tahap urgen di mana anak sedang belajar santap sendiri.
Seorang kepala dokter anak di lokasi tinggal sakit anak sekaligus asisten dosen pediatrik di University of Toronto, Dr. Jeremy Friedman, MB. ChB, FRCP(C), FAAP punya trik-trik eksklusif yang dapat Anda kerjakan untuk menghadapi anak santap berantakan. Begini caranya.
1. Bersikap tenang
Meski tidak mudah, tetaplah bersikap tenang di depan anak kita yang sedang makan. Lagi-lagi, ingatlah walau terlihat main-main dan santap berantakan, si kecil sebetulnya sedang mengajar perkembangan motoriknya dengan belajar santap sendiri.
Biarkan si kecil belajar mengenal tekstur makanan dengan memegang, meremas, mengunyah, atau bahkan melemparnya ke lantai. Berikan sejumlah jenis makanan dengan tekstur yang berbeda. Contohnya sup wortel dengan tekstur cair, perkedel yang teksturnya lembek, sampai potongan buah-buahan yang teksturnya lebih keras.
2. Berikan porsi santap yang lebih sedikit
Terkadang, anak menyisakan makanannya sebab merasa telah kenyang. Nah, alih-alih menguras makanan itu, ia malah tertarik guna memainkannya sampai berceceran di mana-mana.
Kalau telah begitu, jajaki kurangi porsi santap anak menjadi lebih sedikit. Ketika si kecil mulai melempar-lempar makanannya, tidak boleh buru-buru membersihkannya. Biarkan anak bereksplorasi terlebih dahulu hingga merasa puas, kemudian bersihkan tubuh anak dan lantai yang kotor setelahnya.
3. Batasi masa-masa makan
Buatlah jadwal khusus tentang kapan anak mesti santap dan mesti seberapa lama. Bukan hanya berfungsi untuk mendisiplinkan anak ketika makan, urusan ini pun dapat menolong mencegah anak santap berantakan.
Siapkan makanan guna si kecil saat ia benar-benar lapar. Setelah itu, dudukkan buah hati kita di kursi santap (high chair) dan temani ia santap sampai selesai.
Meskipun Anda memberi batas waktu makan, ini bukan berarti kita boleh memaksakan anak mengunyah makanannya cepat-cepat. Perhitungkan masa-masa yang tepat agar anak dapat makan tanpa terburu-buru, tapi pun tidak terlampau lama.
4. Gunakan alat santap khusus
Alat santap yang dipakai si kecil juga dapat memengaruhi kelaziman makan anak. Biasanya, makanan yang terdapat di atas sendok atau mangkuk yang lumayan datar bakal lebih gampang jatuh dan meningkatkan bisa jadi anak santap berantakan.
Ada baiknya, pakai sendok atau mangkuk yang lengkungannya lumayan dalam agar makanan tidak mudah tercecer. Di samping itu, pastikan anak sudah menggunakan celemek eksklusif yang ada kantong penampung di bawahnya.
Ketika anak santap sendiri, makanan yang jatuh bakal tertampung di dalam kantong celemek yang dipakai oleh si kecil. Jadi, kita tak perlu khawatir lagi bahwa lantai bakal kotor sesudah anak berlalu makan.
5. Kenali tanda anak kenyang
Setelah merasa kenyang dan menyisakan makanan di piring, anak seringkali akan merasa jenuh dan mulai menggali hal-hal beda yang unik perhatian. Mereka bakal memainkan apa saja yang terdapat di hadapannya, tergolong sisa makanan tadi.
Karena itulah, kita perlu menyimak tanda-tanda anak kenyang. Biasanya, anak bakal mulai menurunkan kecepatan ketika mengunyah makanan atau memblokir bibirnya rapat-rapat ketika merasa kenyang.
Kalau telah begitu, segera ambil saldo makanan anak, kemudian bersihkan tubuh si kecil. Jika anak mulai tertarik guna melempar makanannya, segera alihkan perhatian si kecil dengan mainan favoritnya. Dengan begitu, kita tak perlu khawatir lagi menghadapi anak santap berantakan mulai hari ini.
0 Response to "5 Cara Menghadapi Anak Yang Makannya Berantakan"
Post a Comment