Perlukah Menggunakan Baby Walker Untuk Bayi? Berikut Penjelasannya

Beberapa orangtua percaya, bahwa baby walker dapat menolong tumbuh kembang bayi mereka, terutama membantu supaya anak dapat berjalan lebih cepat. Namun, apa benar baby walker dapat membantu tumbuh kembang anak? Atau justeru berbahaya? Mari simak pro dan kontra baby walker di bawah ini.


Apa tersebut baby walker? Apa bayi kita benar perlu alat ini?

Baby walker atau walker bayi ialah benda yang bentuknya berupa persegi, dengan roda di tiap sisi bawahnya, dilengkapi dengan kain di tengahnya sebagai lokasi duduk bayi. Kadang di unsur atasnya dipasang mainan guna bayi atau didesain untuk menempatkan gelas dan piring bayi.

Baby walker adalahalat yang digadang-gadang dapat membantu bayi berlangsung lebih cepat. Saat bayi sudah dapat duduk ataupun berdiri tegak, tidak sedikit orangtua yang melakukan pembelian alat ini dan bercita-cita kemampuan berlangsung si bayi menjadi lebih cepat.

Di samping itu, perangkat ini juga dapat dikatakan sebagai mainan anak. Mengapa? Pasalnya, anak umur 5 hingga 12 bulan bakal tersenyum riang saat mereka sedang di atas baby walker seraya bergeser ke sana kemari di dalam rumah. Meskipun sebetulnya ia belum benar-benar dapat berjalan sendiri.

Butuh atau tidaknya perangkat ini sebenarnya bergantung dari keperluan dan destinasi orangtua memakai alat ini guna bayi. Bagi menilai perlu atau tidaknya, sila cermati guna dan risiko memakai alat ini.

Adakah manfaatnya?

Baby walker lazimnya didesain dengan tampilan ramai dan menggunakan tidak sedikit warna. Ini bertujuan untuk unik perhatian anak. Adanya mainan yang terpasang pun dapat menciptakan anak duduk anteng lebih lama dengan memakai walker. Banyak bayi yang suka dan merasakan duduk, makan, atau bahkan menyaksikan tayangan televisi dari walker.

Dengan memakai baby walker, orangtua pun tidak menjadi terlampau repot ketika memberi santap anak. Pasalnya, ketika duduk di walker, anak menjadi lebih anteng. Proses memberi santap atau mengawal bayi pun jadi lebih gampang lantaran tubuh anak tidak bergerak terlalu tidak sedikit dan dapat kita kendalikan.

Risiko dan bahaya gunakan baby walker

Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pemakaian baby walker tidak menolong proses belajar berjalan. Malahan bisa buat bayi jadi malas berjalan. Di samping itu, otot betis bayi tidak seluruh sudah mampu digunakan menahan beban berjalan. Bila orangtua memaksakan anak memakai baby walker, urusan ini bisa buat cedera bahkan risiko cacat pada kaki bayi.

Perlu diketahui, bahwa bayi ingin menggunakan jari-jari kaki mereka saat berada di walker. Cara berlangsung jinjit atau gunakan jari berikut yang bakal mengencangkan otot kaki mereka dan mengganggu pertumbuhan berjalan secara normal.

Di samping itu, coba simaklah setelah bayi terbit dari walker, bisa jadi mereka tetap memakai jari-jari kaki mereka guna berdiri atau berjalan. Padahal, seharusnya bayi berlangsung dan menyangga tubuhnya dengan semua telapak kakinya, tidak saja bertumpu pada jarinya.

Berdasarkan keterangan dari American Academy of Pediatrics ada sejumlah hal riskan yang dapat terjadi dampak produk bayi ini, antara lain:
  • Jatuh dari tangga. Ini ialah kasus yang sangat sering terjadi dampak pakai perangkat walker. Mudahnya pergerakan baby walker kadang membuatnya dapat menggapai ujung tangga, yang bilamana tanpa pengawasan, bakal berujung pada jatuh. Bayi yang terjatuh sering merasakan patah tulang dan cedera kepala parah.
  • Terbakar. Menggunakan perangkat ini bisa buat bayi jadi lebih gampang menggapai dan mencapai sesuatu yang letaknya lebih tinggi. Misalnya saja, bayi yang berlangsung ke dapur dapat menggapai teko, makanan, atau minuman panas. Mereka pun mungkin saja menjadi lebih mudah unik taplak meja, menciptakan benda yang di atasnya menimpa si bayi, tergolong wadah makanan atau minuman yang barangkali saja terdapat isinya. Bahkan, urusan membahayakan lainnya, dengan memakai alat tolong jalan ini, bayi dapat memegang kompor, oven, stop kontak atau bahkan benda-benda riskan yang ada aliran listrik di dalamnya.
  • Tenggelam. Dengan memakai walker, bayi yang tanpa pengawasan dapat berjalan terbit rumah (atau lokasi lain yang unik perhatiannya) dengan cepat dan berisiko terjatuh ke empang atau bak mandi.
  • Makan atau minum benda asing. Tak jarang, saat ditolong walker, bayi dapat mencapai atau memungut benda dan kesudahannya ia masukkan ke dalam mulutnya. Menggunakan perangkat ini dapat menambah risiko tersedak benda asing dan santap makanan yang ditaruh begitu saja di meja pada bayi.
  • Terbalik. Bila tersandung atau menabrak sesuatu di lantai atau di depan anak, walker dan anak dapat berisiko terjungkir.
  • Selain sekian banyak  risiko yang barangkali saja terjadi, perlu dikenang bahwa memakai alat ini dapat menghambat keterampilan berjalannya alih-alih membantunya cepat berjalan. Hal ini sebab walker dapat mengacaukan kekuatan otot kaki anak. Saat memakai walker, unsur otot kaki yang menjadi powerful hanyalah unsur bawah. Padahal, pertumbuhan otot-otot kakinya seharusnya berjalan sebanding dengan otot unsur pinggul dan paha. Alhasil, bukannya cepat jalan, otot kaki atas dapat saja melemah.


Jadi, lebih baik gunakan baby walker atau tidak?

Seperti yang telah dibicarakan di atas, nyatanya lebih tidak sedikit bahayanya. Jurnal riset Pediatrics tahun 2018 pun pun sudah mengeluarkan bahwa permasalahan kecelakaan anak di AS dampak pakai perlengkapan perlengkapan bayi, laksana walker atau jumper bertambah tiap tahunnya.

Ada baiknya orangtua melatih keterampilan anak berdiri dan berlangsung menggunakan teknik lain, yaitu dengan dengan tidak mempedulikan anak berdiri atau bebas bergerak di karpet eksklusif bayi atau di rumput.

Ketika bayi duduk dan beranjak berdiri, ketika itulah mereka sedang belajar bagaimana menjaga ekuilibrium tubuh mereka. Bila proses tersebut Anda tolong menggunakan alat, keterampilan bayi guna berjalan dan berdiri sebanding jadi kurang. Tidak perlu fobia bila bayi jatuh duduk atau terguling ketika belajar posisi berdiri dan berjalan sebanding ini.

Membebaskan anak bergerak di lantai atau karpet juga dapat membantu tangan dan lutut dalam posisi merangkak atau pra-merangkak. Ini urgen untuk menciptakan tubuh anak jadi lebih powerful beban berat melewati panggul dan bahu.

Alih-alih gunakan walker, dr. Alan Greene, seorang dokter anak, pembicara, sekaligus penulis sekian banyak  buku mengenai ilmu kesehatan anak, laksana yang dilansir di website websitenya, menyarankan pilihan lain untuk menolong tumbuh kembang keterampilan anak ketika berdiri, yakni dengan exersaucer. Benda ini berbentuk serupa walker yang mempunyai mainan dan lokasi duduk, melulu saja tidak dilengkapi dengan roda.

Exersaucer dapat menciptakan anak melompat, memantul, berdiri atau bahkan mengupayakan berpegangan di kedua sisi alat seraya bermain mainan di depannya. Hal ini dirasa dr. Greene lebih aman dan lebih cocok dengan pertumbuhan anak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perlukah Menggunakan Baby Walker Untuk Bayi? Berikut Penjelasannya"

Post a Comment