3 Tips Menguatkan Ikatan Batin Antara Kakak & Adik

Bagi banyak sekali orang, mempunyai saudara kandung sama saja laksana tinggal seatap dengan musuh bebuyutan. Apalagi bila lain umur antara kakak dan adiknya tidak terpaut begitu jauh. Selalu terdapat saja yang diributkan, mulai dari urusan yang sepele laksana rebutan baju hingga yang serius laksana saingan prestasi akademik di sekolah. Pertengkaran sesama saudara memang tidak bisa dihindari, namun di sinilah peran orangtua diperlukan sebagai penengah.

Berikut ialah beberapa tips yang bisa orangtua ikut supaya hubungan kakak adik di lokasi tinggal menjadi lebih akur dan hangat. Bahkan sebuah riset terbaru dari Society for Research in Child Development mengadukan bahwa hubungan kakak adik yang kuat bakal saling menolong mengembangkan empati keduanya, dikutip dari Science Daily.


Tips guna orangtua menguatkan hubungan kakak adik supaya lebih akur di rumah

1. Jangan membandingkan

Walaupun bersaudara, minat dan keterampilan masing-masing anak bisa bertolak belakang — bahkan anak kembar sekalipun. Si kakak jago matematika dan IPA, misalnya, sedangkan si adik lebih suka musik dan olahraga. Mungkin kita berpikiran bahwa jago main perangkat musik belum pasti dapat memastikan masa depannya, sampai-sampai Anda tanpa sadar jadi mencocokkan si kakak yang cerdas dan tidak jarang kali juara ruang belajar dengan adiknya.

Niat kita mungkin melulu untuk menyemangati si adik agar lebih rajin belajar. Akan tetapi, membandingkan keterampilan anak yang satu dengan lainnya bukan teknik yang tepat guna menguatkan hubungan kakak adik. Membandingkan dapat membangun kompetisi yang tidak sehat, kecemburuan, dan rasa iri dengki pada keduanya.

Berdasarkan keterangan dari Parenting, mencocokkan siapa yang lebih baik atau semacamnya dapat memengaruhi teknik anak menilai diri mereka sendiri, dan pada kesudahannya bagaimana anak bersosialisasi dengan orang beda di luar rumah. Misalnya, terus-terusan dicap sebagai anak yang “tidak pintar matematika” barangkali akan membuatnya percaya bahwa dirinya benar-benar “bodoh” dan “gagal” sampai-sampai ia bakal semakin kendala untuk mengembangkan minat dan kemampuannya.

Di sisi lain, menjadi buntut dari komparasi tersebut akan menciptakan anak haus bakal pujian dan penerimaan sampai-sampai bukannya tidak barangkali ia bakal memberontak. Sementara anak yang terus mendapat pujian tidak bakal memiliki tidak sedikit kesempatan guna memperluas minatnya terhadap urusan lain, sebab sudah dicap sebagai “si anak yang jago matematika”.

Pada akhirnya, “perang dingin” antara kakak dan adik ini dapat membuat mereka jadi lebih tidak jarang bertengkar. Ingat bahwa masing-masing anak ialah individu yang menarik dengan minat dan bakat serta perilaku yang berbeda, meski dicetuskan dari ibu yang sama dan diagungkan di dalam family yang sama.

2. Biarkan anak mengekspresikan diri

Jika Anda hendak anak-anak mengembangkan potensi mereka semaksimal mungkin, maka Anda mesti menuntun mereka untuk mengejar minat, bakat, serta kekuatan dan kekurangan yang mereka miliki semenjak dini. Menemukan minat dan bakat anak semenjak dini, dapat membantu mereka guna menekuni hal-hal yang disukainya, entah tersebut dalam bidang olahraga, seni, maupun akademis.

Yang butuh diingat, ciri khas seseorang diprovokasi dan disusun oleh lingkungan sekitarnya semenjak masih kecil dengan teknik yang bertolak belakang pula. Walaupun mereka tumbuh bersama, tidak semua pekerjaan yang si kakak kerjakan akan tentu juga digemari oleh adiknya.

Maka, biarkanlah setiap anak mengekspresikan pendapat dan minat mereka. Beri waktu individu pada mereka guna mengembangkan minat sekaligus mengasah keterampilan yang mereka miliki. Misalnya, sang kakak menyenangi olahraga dan sang adik menyukai pekerjaan menggambar, maka beri mereka waktu guna melakukan pekerjaan tersebut tanpa saling mengganggu. Cara ini dapat meminimalisir pertengkaran salah satu keduanya.

Di samping itu, menyerahkan waktu untuk anak untuk mengerjakan hal-hal yang disukainya berarti mengajar anak guna bekerja keras mengerjakan sesuatu secara mandiri, membina rasa percaya diri, menggali pemecahan masalah sekaligus memberi peluang untuk membetulkan kesalahan.

Walaupun Anda menyerahkan mereka masa-masa untuk mengerjakan hal yang disukai, bukan berarti kita melepas pemantauan begitu saja. Sebaiknya sediakan waktu guna ikut berpartisipasi dalam pekerjaan tersebut. Di samping mengawasi, kita juga dapat memberi mereka motivasi dan pujian sebagai motivasi.

3. Bantu mereka guna bekerja sama

Cari jalan tengah supaya kakak dan adik dapat menghabiskan masa-masa berdua seraya melakukan pekerjaan favoritnya masing-masing. Misalnya, menyuruh mereka ke taman kota untuk tidak mempedulikan si kakak berolahraga dan si adik menggambar pemandangan.

Bisa pun disiasati dengan menyerahkan “tugas” mencuci rumah atau menyuruh mereka untuk mengerjakan sebuah permainan yang dapat dilakukan dua-duanya untuk mengajar kerja sama dan membina keakraban.

Semakin tidak sedikit waktu bareng yang dikuras tentu bakal mempererat hubungan kakak adik di rumah. Di samping itu, anak pun menjadi lebih paham dan menghargai keterampilan yang dipunyai masing-masing.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Tips Menguatkan Ikatan Batin Antara Kakak & Adik "

Post a Comment