4 Tips Tepat Mengasah Kemampuan Anak Untuk Bisa Mengendalikan Diri

Anak yang tidak dapat mengendalikan dirinya dengan baik tentu mempunyai masalah dalam berperilaku. Contohnya, anak umur 6 tahun yang barangkali akan memukul atau melempar sesuatu andai apa yang diinginkannya tidak terpenuhi. Jika tidak ditangani, perilaku itu akan semakin meningkat buruk seiring waktu. Apa yang mesti orangtua kerjakan supaya anak dapat mengendalikan diri? Berikut tipsnya.


Mendidik anak supaya mampu mengendalikan diri

Membantu anak guna mengendalikan diri berarti mengajar anak untuk beranggapan dulu sebelum mengerjakan sesuatu. Tindakan ini mendorong anak supaya dapat membedakan mana perilaku yang baik dan buruk, mana yang pantas dilaksanakan dan tidak.

Dilansir dari Live Strong, anak sudah dapat mempelajari pengendalian emosi dan memikirkan apa risiko dari suatu tindakan antara umur 2 hingga 5 tahun. Tentu urusan ini tidak bakal mudah, jadi orangtua butuh menerapkan sejumlah cara sebagai berikut supaya anak dapat mengendalikan diri mereka.

1. Ajari anak guna memahami sekian banyak  emosi

Anak-anak belum sepenuhnya memahami sekian banyak  emosi yang mereka rasakan sampai-sampai masih kendala untuk menata emosi mereka. Sebagian besar anak yang belum memahami inilah yang seringkali cenderung impulsif alias beraksi tanpa pikir panjang.

Untuk itu, Anda butuh mengajarkan anak guna mengenali sekian banyak  macam emosi laksana marah, takut, sedih, senang, kesal, dan beda sebagainya.

Kemudian, beri tahu anak bahwa tidak apa-apa bila merasa marah, namun tidak baik andai melampiaskannya dengan memukul atau melempar sesuatu untuk orang lain. Anda dapat mengatakan, “Kalau anda marah, tidak boleh memukul orang, ya. Dipukul tersebut rasanya sakit. Kamu nggak mau, kan, bila sakit?”

2. Ajari anak guna memecahkan masalah

Mengajari anak guna memecahkan masalah ialah cara yang sangat tepat guna mengendalikan diri. Caranya dengan memberi anak masa-masa sebentar untuk beranggapan kemudian putuskan perbuatan apa yang usahakan dilakukan. Anda dapat mengajari urusan ini melewati permainan yang melibatkan gerakan tubuh.

Permainannya lumayan sederhana, Anda melulu perlu menginstruksikan pada anak guna memeragakan gerakan fauna misalnya, cocok dengan buaian musik. Namun ketika musik berhenti, gerakan anak mesti berhenti atau membeku pada gerakan terakhir yang diperagakannya.

Anda tidak butuh khawatir andai tidak dapat mengerjakan permainan ini. Banyak edukasi prasekolah yang mengembangkannya, jadi Anda melulu perlu mengawasi. Walaupun tampak sederhana, ternyata permainan ini dapat meningkatkan dopamin, norepinefrin, dan serotonin pada benak yang menolong anak untuk konsentrasi sehingga meminimalisir tindakan yang hiperaktif dan impulsif.

3. Beri tahu aturan atau batasan perilaku

Memberi tahu anak pada aturan-aturan tertentu dapat membantu anak untuk beranggapan dahulu dalam mengerjakan sesuatu. Namun, tidak boleh lupa aturan itu harus kita jelaskan. Kenapa ketentuan itu diciptakan dan apa risikonya bila melanggar.

Misalnya, jangan buang sampah sembarangan sebab sampahnya dapat mengotori lingkungan dan menjadi sumber penyakit. Berikan pun apresiasi, berbentuk pujian atau hadiah kecil andai anak menaati ketentuan dan melakukan baik.

4. Jadi teladan bikin anak

Anak mempelajari seluruh hal dari orang-orang di sekitarnya, khususnya Anda sebagai orangtuanya. Memberikan misal perilaku yang baik bakal mengasah keterampilan anak dalam menyimpulkan suatu tindakan.

Perlihatkan masing-masing masalah yang kita hadapi dan bagaimana teknik memecahkan solusinya. Misalnya kita kecewa sebab anak tidak mau menguras makanannya. Ajak anak bicara baik-baik, tidak boleh langsung dimarahi atau dibentak sebab nanti anak bakal menirunya. Temani anak untuk menguras makannya, meskipun perlu waktu lama. Tanpa kita sadari, anak secara alami akan mengekor apa yang kita lakukan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Tips Tepat Mengasah Kemampuan Anak Untuk Bisa Mengendalikan Diri"

Post a Comment